Minggu,
16 Desember 2012.
14 Santri SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung melaksanakan kegiatan Latihan Outdor di Ciwangun Indah Camp (CIC) Parongpong, Bandung. Dibekali dengan persiapan yang matang beberapa hari sebelumnya, para santri ini dengan suka cita melaksanakan kegiatan tersebut. kami melakukan persiapan selepas Sholat Subuh berjamaah di Masjid Daarut Tauhiid Bandung, sekitar pukul 05.30. Karena pada hari tersebut Guru Kami KH.Abdullah Gymnastiar sedang tidak ada di Bandung. Beliau sedang melaksanakan tugas dakwah di Negara Hongkong.
Perjalanan pun di mulai sekitar pukul 06.30 menuju
Lokasi. Dengan menggunakan Angkutan Umum (Angkot) yang diborong untuk
langsung menuju lokasi tujuan. Perjalan
di angkot pun terasa sangat mengesankan karena banyak santri yang bukan asli
Bandung dan bertanya-tanya sepanjang perjalanan tentang kota Bandung ini. Waktu
pun terasa singkat dan kami pun telah tiba di pintu gerbang pertama menuju CIC.
Dan kami pun melanjutkan perjalan dengan berjalan kaki menuju lokasi.
Kang Yayan (ketiga dari kanan) adalah guru Karate kami. Kami
berjalan menuju lokasi tanpa mengeluh, sesuai dengan Tekad Kehormatan Daarut Tauhiid nomor 4. Kehormatan Kami adalah, menjadi
Muslim disiplin, gigih dan ulet, tangguh pantang mengeluh, pantang menyerah,
pantang menjadi beban, pantang berkhianat, pantang berkhianat, pantang
berkhianat.
Singgah sejenak untuk berfoto, kenapa tidak? Kami
berfoto sepanjang jalan karena memang baru pertama kalinya kami bersama-sama
melakukan kegiatan di CIC. M. Adi
Abdillah (jaket merah, berdiri) adalah seorang yang dikenal sebagai pantang
menyerah, pantang mengeluh, berusaha keras untuk mencapai tujuan. Dengan raut
muka yang lumayan sangar, Adi bercita-cita menjadi seorang Mujahidin. Dan
ternyata Adi juga adalah seorang Twiboy atau penggemar dari Girlband Cherry
Belle :D.
Curug Tilu Leuwi Opat” adalah kata kata
yang pertama kami lihat ketika akan memasuki lokasi. Dalam bahasa Indonesia,
itu berarti “Air Terjun tiga, Sungai empat”. Tanpa membuang-buang waktu, kami
pun langsung berfoto dan masuk ke dalam lokasi untuk melakukan Karate.
Didalam lokasi
sebelum kami melakukan latihan karate, kami berjalan jalan mengelilingi sekitar
lokasi CIC. Berfoto dan memuji Allah atas apa yang telah diciptakan-Nya.
Subhanallah ..
Inilah saat yang
ditunggu-tunggu, yaitu latihan karate di alam terbuka. Meskipun kebanyakan kami
baru mengenal Karate di SMK DTBS ini, kami tidak mengenal kata menyerah dalam
belajar. Kata 1 adalah yang pertama di ujiankan kepada kami.
“Kecepatan,
ketepatan, kekuatan adalah tekhnik yang begitu mematikan. Melatih dasar-dasar
yang beraturan, menghasilkan serangan tak terhindarkan”. Lirik lagu
tersebut adalah motivasi atau dorongan untuk para petarung. Kecepatan, adalah
hal yang bisa mengejutkan lawan. Ketepatan, tepatnya sasaran menentukan
kemenangan. Dan Kekuatan, power untuk menjatuhkan lawan. Untuk melatih ketiga
hal tersebut, kami berlatih di dalam kubangan lumpur yang kotor, lengket dan
basah. Kecepatan diperlukan untuk mengejutkan, Ketepatan diperlukan untuk
menyerang titik kelemahan, dan kekuatan untuk menjatuhkan.
Di akhiri
dengan pembelajaran di air. Meskipun dalam keadaan dingin, kami belajar di air
yang lansung mengalir dari air terjun yang berada di belakang kami.
Sekitar pukul
11.30 kami pulang menuju Daarut Tauhiid dan kami pun seperti biasa memborong
angkot agar langsung diantarkan menuju tempat tujuan. Tetapi ada sedikit
kendala, yaitu Angkot dari daerah tidak boleh beroperasi di kota. Jadi kami
turun di dekat kampus UPI Bandung dan berjalan menuju Ponpes Daarut Tauhiid
Bandung.
Hidup adalah proses,
Hidup adalah belajar,
Tanpa ada batasan umur,
Tanpa ada kata Tua.
Hidup adalah belajar,
Tanpa ada batasan umur,
Tanpa ada kata Tua.
Jatuh, berdiri lagi
Kalah, mencoba lagi
Gagal, bangkit lagi
Kalah, mencoba lagi
Gagal, bangkit lagi
Sampai Allah memanggil,
“Waktunya Pulang”
“Waktunya Pulang”
SMK Daarut Tauhiid..
BalasHapusSabisa bisa,
Kudu Bisa
Insyaallah PASTI BISA...